Pak Karno adalah salah satu dari warga desa Wonokerto, dusun Wonosari Jenggolo, Gucialit, Lumajang, Jawa Timur. Beliau berprofesi sebagai petani yang kesehariannya tidak bisa dilepaskan dari ladang.


Bapak yang telah dikaruniai 6 orang anak ini mempunyai semangat yang luar biasa untuk bisa menghadiri shalat berjamaah di masjid. Tidak jarang ia harus menempuh jarak yang cukup jauh, menerobos ke tengah-tengah hutan untuk bisa memenuhi seruan ilahi.
Suami dari Ibu Suwarni ini pernah menceritakan, bahwa ketika datang bulan Ramadlan hampir setiap hari beliau bersama istri dan anaknya berjalan menyusuri hutan yang gelap gulita untuk bisa menghadiri shalat taraweh di masjid. Tak jarang, hal itupun kadang urung dilakukan dikarenakan hujan yang menjadikan jalan becek dan licin.
Ketika ada da’I yang berkunjung kerumah beliau, terucap keinginan yang sangat dan kerinduan yang dalam untuk bisa mendirikan musholla yang berada di sekitar lokasi beliau tinggal, agar ia dan keluarganya beserta tetangga sekitar dapat menjalankan shalat berjamaah dan shalat taraweh di tempat tersebut. Beliau rela untuk mewakafkan tanah miliknya guna dibangunkan sebuah mushalla untuk memudahkan beliau dan masyarakat menjalankan rukun Islam yang kedua ini.
“Kulo nggadahi kekarepan ingkang sanget, bilih Ramadlan tahun niki saget nindaake shalat taraweh wonten mriki!” ucap pak Karno sesaat sebelum Da’I berpamitan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Link Sahabat

Link yang bermanfaat

Social Icons

Posting Terkini

Pengnjung Via Map

Featured Posts